"sebaik-baik kita adalah yang paling bagus ahlaknya dan yang paling bermanfaat kepada manusia dan alam semesta"

Dakwah bi al-kitabah

Aslm. Wr. Wb.
Bismillah.
Tulisan ini merupakan hasil resume ana dari materi yg disampaiakan oleh pak. Imran Nasri, salah satu pimpinan redaksi majalah suara muhammadiyah.
Tidak dipungkiri bahwa para da'i saat ini masih sangat lemah dalam hal tulis-menulis. Dalam ilmu dakwah, tulis-menulis dikenal dengan istilah dakwah bi al-kitabah/ kalam. Dakwah bi al-kitabah merupakan salah satu model dalam penyamapaian dakwah selain dakwah bi al-lisan (ucapan), dakwah bi al-haal (materi/ harta) dan dakwah multi media.
Di indonesia kaum muslim perlu belajar banyak dari negara2 maju yg sudah memanfaatkan model dakwah tersebut. Seperti di barat, pesan2 dakwah sudah mulai dikemas dalam bentuk komik, novel dan cartoon/anima. Hal tersebut merupakan bentuk inovasi solutif dalam rangka pencapaian tujuan dakwah dimana saat ini materi2 dakwah sudah mulai ditinggalkan oleh umat. Baik karena bosan atau dianggap tidak bisa mengikuti perkembagan zaman.
Media komunikasi saat ini sudah sangat canggih dan melesat, namun para kader dakwah belum bisa menyelaraskan kemajuan itu dalam misi dakwahnya. Lebih tepatnya kita hanya menjadi konsumen dari media, atau sekedar penonton yg sedikit reaktif melihat tulisan2 yang bertebaran di media.
Alangkah baiknya apabila kader dakwah bisa dan mau untuk menulis. Agar tidak hanya bisa jadi penonton tetapi juga bisa mengcounter setiap permasalahan yang ada. Sekaligus bisa meluruskan, membenarkan, mengarahkan, memperbaharui sekaligus mempersatukan umat yg terpecah belah.
Dari sekian definisi dakwah, pada intinya dakwah adalah berani ber amar makruf sekaligus ber nahi munkar dengan pemanfaatan berbagai macam media yg ada. Kaitannya dengan dakwah bi al-kitabah, maka para mujahid dakwah seyogyanya bisa lebih intensif lagi dalam menuliskan materi2 dakwahnya untuk kemudian dipublikasikan. Baik di media2 seperti majalah, koran, buku, artikel dll atau dipublikasikan di dunia maya melalui blog, facebook, twiter dll.
Dakwah bi al-kitabah lebih efisien dibandingkan dakwah bi al-lisan. Sebagai contoh : para khatib dalam menyampaikan materi jum'at di mimbar, paling banyak di dengarkan sekitar 200-an jamaah. Beda halnya jika kita menulis di Risalah Jum'at, sekali jum'at saja bisa didengarkan oleh jamaah sekitar 12.000-an orang karena Riasalah tsb diterbitkan 13.000 eksemplar tiap jum' atnya.
Karena sudah masuk materi selanjutnya, jadi resumenya cukup sampai di sini saja. Upss.. satu lagi, jangan sampai jadi penulis yg hanya bermodal copy paste yah :)




@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Dakwah bi al-kitabah