"sebaik-baik kita adalah yang paling bagus ahlaknya dan yang paling bermanfaat kepada manusia dan alam semesta"

DEFINISI PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM


         PSIKOLOGI
Kata psikologi berakar dari dua kata, yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu/ pengetahuan. Berangkat dari asal usul ini, psikologi sering diartikan sebagai ilmu tentang  jiwa meskipun banyak para ahli psikologi yang tidak setuju jika psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa dengan alasan yang beragam.
Psikologi adalah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta pengaruh kondisi mental dan lingkungan eksternal terhadap keduanya.
Menurut Gleitmen, Boring dan Langfeld, Psikologi adalah penyelidikan terhadap tingkah laku manusia yang bersifat jasmaniah (aspek psikomotorik) maupun yang bersifat rohaniah (aspek kognitif dan afektif)
Psikologi dipandang sebagai suatu ilmu sehingga psikologi merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan penelitian-penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dijalankan secara sistematis, terkontrol dan berdasarkan atas data empiris. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan, keinginan serta perasaan pribadi. Cara pengambilan kesimpulan tidak secara subjektif, tetapi secara objektif. Karena itulah sifat objektivitas akan selalu dituntut dalam suatu ilmu.

         PENDIDIKAN
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, selaras dengan alam dan masyarakatnya.[1]
Dilihat dari pendekatan semantik, kata term pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie” dan “paedagogik”. Paedagogie artinya pendidikan dan paedagogik sendiri asal katanya adalah paedos artinya anak dan agogos artinya mengantar, membimbing dan memimpin. Dari dua istilah tersebut, timbullah istilah baru yaitu paedagogos dan pedagog, keduanya memiliki pengertian yang hampir sama. Paedagogos yaitu sebutan untuk pelayan pada zaman Yunani kuno yang mengantarkan atau membimbing anak dari rumah ke sekolah, setelah sampai di sekolah anak dilepas. Sementara pengertian pedagog intinya adalah mengantarkan anak menuju pada kedewasaan. Istilah lainnya yaitu paedagogia yang berarti pergaulan dengan anak, paedagogi yang merupakan praktek pendidikan anak dan kemudian muncullah istilah Pedagogik yang berarti ilmu mendidik anak.[2]
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda, berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan yaitu pendewasaan diri melalui pengajaran dan pelatihan.[3]
Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan sebagai sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan lainnya sehingga membentuk satu sistem yang saling mempengaruhi.[4]
Menurut pandangan orang-orang Yunani Kuno (600 SM) yang dikutip A. Tafsir memberikan eksplanasi bahwa pendidikan adalah “usaha membantu manusia menjadi manusia”.[5] Terdapat dua kata kunci yang menunjukkan arti penting pendidikan, yaitu: membantu dan manusia. Secara tersirat pengertian tersebut memberikan penjelasan bahwa manusia perlu dibantu agar dia berhasil menjadi manusia. Maksudnya seseorang dapat dikatakan sebagai manusia apabila telah memiliki nilai atau sifat kemanusiaan.
Pendidikan adalah suatu aktifitas sosial penting yang berfungsi mentransformasikan keadaan suatu masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Keterkaitan pendidikan dengan keadaan sosial sangat erat sehingga pendidikan mungkin mengalami proses spesialisasi dan institusionalisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang kompleks dan modern. Meskipun demikian, proses pendidikan secara menyeluruh tidak bisa dilepaskan dari proses pendidikan informal yang berlangsung di luar sekolah.[6]
Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, pengajaran dikatan sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, bukan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Dengan demikian, pengajaran lebih berorientasi pada pembentukan”tukang-tukang” atau para spesialis yang terkurung dalam ruang spesialisnya yang sempit, karena itu, perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis.

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi pendidikan yaitu psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar, dan sebagainya.[7]
Psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. (Muhibin Syah, 2002)
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan-penemuan dan menerapkan prinsip-prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. (Ensiklopedia Amerika)

PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan Islam menurut Yusuf al-Qardhawi : pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya; rohani dan jasmaninya; akhlak dan ketrampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.[8]
Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.[9]
Pendidikan Islam adalah rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup seseorang yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual  dan sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitarnya dimana ia hidup. Proses tersebut senantiasa berada dalam nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syari’ah dan akhlak al-karimah.[10]
Dalam Islam, istilah pendidikan dikenal dengan istilah tarbiyahta’lim dan ta’dib. Dari ketiga term tersebut, term yang sangat populer di gunakan khususnya dalam praktik pendidikan Islam adalah term tarbiyah. Sedangkan kedua term yang lainnya jarang digunakan padahal kedua term tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan Islam.[11]

PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
Psikologi pendidikan Islam adalah salah satu bagian kajian psikologi secara menyeluruh, yang membahas masalah-masalah kejiwaan yang berkaita dengan pendidikan yang mendasarkan seluruh bagunan teori-teori dan konsep-konsepnya kepada Islam.
Psikologi pendidikan Islam adalah kajian psikologi yang khusus membahas masalah pendidikan yang bercorakkan Al-Qur’an dan Al-Hadis.
Psikologi pendidikan Islam dapat diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mengkaji pendidikan Islam dari kacamata psikologi, atau bagaimana menerapkan atau mengintegrasikan ilmu-ilmu psikologi dalam dunia pendidikan Islam.




[1] Ki Hajar Dewantara, Masalah Kebudayaan; Kenang-kenang Promosi Doktor Honoris Causa, Yogyakarta, 1967, hlm. 42.
[2] Lihat, Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran; Teori, permasalahan dan praktik (Malang: UMM Press, 2005), hlm. 22.
[3] W.J.S Poerwadarmita, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1985, hlm. 702.
[4] Tedi Priatna, Reaktualisasi Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy), 2004. Hlm. 27
[5] Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 33.
[6] Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid 1, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 9.
[7] Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pedagogia, 2012), hlm. 11.
[8] Yusuf Al-Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna, terj. Prof. H. Bustami, (Bulan Bintang, Jakarta, 1980), hlm. 94
[9] Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1980), hlm. 94.
[10] A. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: 2004), hlm. 27
[11] Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 25. 








@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

DEFINISI PSIKOLOGI PENDIDIKAN ISLAM